Sunday 24 January 2010

waktu (oh, klasik beudz)

Berbicara tentang waktu… hanya akan menghabiskan waktu saja -,- . karena kita membicarakan sesuatu yang terus berjalan dan berputar mengiringi kita. Bahkan waktu itu seperti penghisap kita, karena waktu itu sebenarnya bukan bertambah, tapi berkurang. Waktu itu menghisap kita. Waktu memakan kita. Ini yang sering terlewatkan.

Dan masalah waktu ini masih menjadi masalah saya. Oh, bukan waktunya yang menjadi masalah, tapi orangnya --“. Jadi begini:

Kemaren dari tanggal 4 sampe 12 Jan 2010 tu UAS. Iya, ujian akhir semester. Semalem sebelum ujian udah berusaha mbaca2. Kalo masi ada yang kurang gimana? Akhirnya saya berpikir untuk datang pagi banget dan belajar dengan teman2. Pada hari pertama, tekad berjalan dengan sangar: saya termasuk yang datang pada pagi masi buta (walau ada teman yang datang pas pagi lebih buta). Bodohnya: jam segitu teman2 blom dateng. So? Okee belajar lagi dari yang ada.

Hal bodoh tentang waktunya: saya engga konsisten datang pagi2 buta. Tambah hari saya datengnya lebi siangan, tapi engga sampe telat. Tapi ada satu hal yang “konsisten”: tiap sabtu saya telat.

Hari sabtu hari pembinaan. Pembinaan mat. Matematika, bukan mental. Mental saya memang ga beres tapi masih tahap bisa diberesi sendiri. Oke2 be-te-te (baca: back to topic). Pembinaannya jam 08.30. bahasa hurufnya pukul delapan lebih tigapuluh menit atawa setengah sembilan. Kalo dibuat perbandingan dengan berangkat sekolah yang normalnya, jadinya gini: pukul 05.15 mandi, 05.30 makan, 05.45 beres2 tetek bengek, 06.00 berangkat (itu semua hitungan kotor, belom ngaret2 ada yang ngilang ato ngerjain tugas pagi hari). so jadinya siap2nya 45 menit, ato biar bulet sejam wes. itu buat hari sekolah, weekday, senen sampe jumat. how about saturday?

sabtu hari males2an. jangan engga setuju, tak goreng kon. males. oke, males. apalagi masuk jam 08.30. ah, nyante men. beda 2 jam ma biasanya weekday. tapi ternyata 2 jam ini justru membuat menjadi me-mentolo-kan. so, hari sabtu jadwalnya jadi gini: bangun, solat, aktivitas (lari atau baca novel atau laptopan atau internetan), mandi, makan, berangkat. itungan kotor perjalanan 30 menit, so jam 08.00 dah kudu ngganteng. brarti, jam 7 cukup lah untuk mulai siap2. walhasil, ada sekitar 2 jam (jam 5-7) untuk aktivitas. dan karena saya miskin variasi aktivitas, akhirnya sering2 saya ngenet. dan itu pembodohan.

2jam itu ga kerasa. dan tidak produktif untuk ngenet yang paling2 buka fb yang no notif dan twitter yang no reply juga. namun 2 hal itu selalu menggoda karena 2 hal itu real time sehingga bisa update sewaktu2. dan atas alasan penasaran, jadinya seringnya 2jam itu ditrabas hanya untuk menunggu update yang penting yang ternyata gada. sip. dan sekarang jam 07.45 dan belom mandi dan beres2 tetek bengek. makan udah.

dan tetek bengek itu flexibel. dia bisa menggede sak karepe dewe. hal2 yang engga penting tiba2 pengen dibawa dan ternyata raib, so nggolek dulu. dan itu memakan banyak waktu.

hasilnya --> harusnya berangkat jam 08.00 untuk ngejar masuk jam 08.30, tetek bengek baru selese jam 08.45... (fyi itu sabtu 17/01/10 kmaren, gara2nya mau badminton siangnya. jadinya nyari2 ide gimana biar nyantolin raket ke motor dengan elegan. hasilnya sip lo :D)
effect--> pikiran ga karuan, mentolo nrabasi wong2, wedi2 dewe, nggolek kesempatan kabur.
fact--> nyetir kayak biasa e,siap2 alasan lek ditakoki kok telat, siap2 muka e badak ben ga isin. pas tahu seng ngajar wong e apikan mbek wong telat, akhirnya masuk dengan tanpa dosa *_*
result--> masuk jam 09.15, selamat sentausa, tapi omongan2 pak e rodo mbulet, dan tetap ngganteng hingga pembinaan selesai, 10.30

so, the point is...
hari sabtu hari males2an. kalo bisa kosongkan jadwal dan maleeeeeees2aaaaaaan aeeeeeeh x)
*ngaco ya? benar kok*
another point is... (--")
harus konsekuen dengan waktu. persiapkan jauh2 sebelumnya. berikan tambahan waktu untuk jaga2 hal2 tetek bengek tak terduga.

haha that's all :P

ciao .mawanz d'marvellou.

Baca Selengkapnya disini!

Monday 4 January 2010

Kurangi Baca Novel dan Nonton Film! --“

Hha, dari judulnya, harusnya anda bertanya-tanya, ada penelitian baru apakah yang menyuruh untuk kurangi baca novel dan nonton film? Jangan2 game memang lebih penting dari itu semua? :O

Sebenarnya tidak separah itu. Ini hanyalah postingan dari seorang anak manu’sia yang melakukan kesalahan (lebih tepatnya: perbuatan yang kurang benar) kecil, namun berakibat fatal, sehingga berpikiran pendek dengan menyimpulkan judul postingan ini --“.

Okay. So, what’s the point from this post?

Dari kebiasaan2 saya membaca novel, saya mendapatkan beragam cerita-cerita indah karangan sang penulis. Saking indahnya, atau mungkin saking banyaknya yang sudah dibaca (halah gaya --“), kadang2 di sekitar hidup saya, pikiran saya teracuni akan cerita2 itu. Berharap kejadian akan berlangsung seperti inilah, ato keheroikan tiba2 lah, ato omongan2 berat di tengah2 hari lah, kan itu novel beuudzzzz gitu loch. Seringkali berharap itu, ujung2nya ya kecewa. Ga mungkin bisa kayak gitu. 1 in 1000 lah kasarannya. Apalagi kalo sudah menyangkut kehidupan nyata, ato menyangkut hal-hal yang sangat mengena (duhh). Kecewanya bener2 kecewa kambing (halah bahasane -_-“). Kok bisa? Karena mengecewakan hal yang seharusnya ga perlu kecewa. Ga penting banget kan? Gileeeee –""""

Ini juga terjadi kalo saya nonton film. Ya kurang lebih sama lah. Film kan sedikit banyak merupakan perwujudan dari novel/cerita, paling engga skenario lah. Orang2 yang maen juga menghayati peran hanya untuk di film itu aja. Setelah itu? Ya balik normal orang2 masing2. It’s just an acting, not even a reality. Walaupun ada yang based on true story, itu pasti sudah ditambahi bumbu2 cerita sehingga hasil masakan filmnya ga karuan sesuai resepnya (halah ngalir ngodul -_-“). Belom lagi adegan2 yang menurut saya di realita itu hamper mustahal terjadi. Misalnya ada 2 orang ngomongin serius tentang persahabatan di tengah2 keramaian, trus tiba2 mereka pelukan. Wew meeeeen ! kalo sampe lo lo smwa, ato saya juga, ngeliat ada yang kayak gitu, pastikan ente sudah ganteng/cantik dan kemudian liat2 sekitar, dimana kameranya. Trus ente jalan lewat di belakangnya. Maka jadinya, selamat anda telah masuk film! Waakakakaka =))

1 hal yang akhirnya saya sadari adalah: Novel atau Film adalah karangan penulis atau sutradaranya. Dan karena karangan, hal ini tentu dicampuri oleh imajinasi masing2. Imajinasi mereka kan bisa aja dapet dari realita BURUK kehidupan (yang bisa jadi itu pengalaman hidup mereka, hhehe xp) dan berharap terjadi sesuatu yang menyenangkan menurut pikiran mereka. Karena mereka tidak mampu membuat itu jadi nyata, akhirnya mereka me-nyata-kan (welek pagg bahasane. Ganti --> to make it real) dengan membuat novel ato film. Bener kan? Bener kan?

Oke, mendinglah kalo novel ato film itu tentang suatu hal yang benar2 ga mungkin diwujudkan manusia, contohnya spiderman, Robocop, superman, de el el yang secara kenyataan it’s nearly impossible. Lha kalo novel filmnya tentang realita kehidupan, percintaan, persahabatan gitu? Okelah mungkin di pikiran pembuatnya, cerita bertemakan seperti itu tak kalah menarik. Tapi mereka menambahkan cerita-cerita yang adegannya itu jarang sekali terjadi di dunia nyata (seperti yang udah disebutin di atas –“). Seperti kata seorang kritikus film: “film kalo semakin dibuat mirip dengan kenyataan, maka akan semakin dinilai buruk”. Mungkin dalam kata2 ini konteksnya mengacu pada pembuatan film animasi yang berupa dimaksimal mungkin tak terlihat antara nyata dengan animasi. Tapi sedikit banyak kata2 itu bisa juga dikaitkan dengan hal ini. Akibat nyatanya ya saya ini (-_-). Pikiran saya teracuni. Arggghh! >_<

Tapi saya sendiri engga nolak kehadiran novel2 ato film2 itu seh. Cuma mungkin saya harus lebih me-manage pikiran saya. Tapi jalan cepetnya ya itu tadi: ngurangi baca novel ama nonton film -___-“ . nonton ama baca pas pikiran lagi bener2 fresh ga ada beban aja. Kalo pas ada beban tu bisa kecampur2 jadinya bebannya ga ilang2.

Yang penting: ambil manfaat dari baca novel dan nonton film tersebut. Okeh? Okeh dech. ;P

Yaaa sudah gitulah. Sekedar wacana dari saya. Kalo ada salah2 ya sori lo. Pis men. :D


ciao .mawanz d'marvellou.

Baca Selengkapnya disini!

500 Days of Summer – This is not a love story. This is story about love.

Boy meets Girl

Boy falls in love

Girl Doesn’t.

Film yang dirilis 2009 ini bercerita tentang jalinan cinta antara Tom Hansen (Joseph Gordon-Levitt) dengan Summer Finn (Zooey Deschanel). Dari 2 tagline di atas (judul dan prolog postingan ini), bisa ditebak ga ceritanya gimana? Ga bisa? Ah gimana seh lu –
[spoiler alert!]

Film ini mengisahkan tentang 500 hari hubungan antar Tom dengan Summer. Jalinan asmara mereka sih aslinya kurang dari 500 dari, + 200 ato 300 an hari doank. Setelah itu adalah hari-hari dimana mereka masalah demi masalah menghadapi hubungan mereka.

Filmnya asik pek. Alurnya lompat2. Setiap awal scene ada tulisan pada saat itu hari ke-berapa (--> {500} = hari ke-500). Pas pertama liat aku sempet bingung seh, tapi akhirnya ngerti juga. Hhehe :D. kudu teliti tuh. Kudu apal kejadian yang udah terjadi yang diceritakan sebelumnya. Ntar dirangkai sendiri, dan paham2 sendiri. Asik kan? Ga suka? Ga asik kun pek :p

Apa yang terjadi pada hubungan Tom dan Summer?

Pada awal pertama bertemu, Tom tidak langsung fall in love at the first sight. Apalagi sempat ada gosip-gosip miring tentang Summer yang katanya “wanita bayaran” ato apalah. Namun entah mengapa, dari seringnya mereka bertemu, dan banyaknya kesamaan dari mereka, Tom akhirnya ada rasa dengan Summer. Tom engga keburu bilang ke Summer. Tapi gara-gara temannya yang mabuk dan bilang kalo Tom suka Summer, dan Summer menanyakannya, Tom akhirnya mengakuinya. Ironisnya, sebelum kejadian itu, Summer bercerita kalo dia tidak terlalu tertarik untuk memiliki pacar. Akhirnya, pengakuan Tom itu diakhiri dengan Tom menjalin hubungan dengan Summer sebagai “teman”.

Tom menjalin hubungan dengan Summer sebagai “teman”. Tapi mereka selalu bersama. Dan sedikit banyak, mereka cukup mesra, sehingga engga salah kalo Tom nganggap mereka pacaran juga. Tapi suatu ketika Summer mengingatkan kalo dia ga pernah ada pikiran untuk menjalin hubungan serius. Tom mau engga mau harus menyadari itu juga.

Semakin lama hubungan mereka, sampailah pada akhirnya Summer “berubah”. Dia tidak lagi menampakkan sikap sayangnya pada Tom (atau Tom yang bosan ya? Nah loh zzz). Tom akhirnya menjadi muak dengan Summer. Dan tentu aja mereka ngejauh gitu. Hingga akhirnya setelah lama saling menjauh, mereka bertemu lagi di kereta, dan they pretend they’re ok. Tom jadi lupa ama yang dulu, jadinya asik-asik wae berduaan ma Summer trus. Hingga akhirnya, pas Summer ngajakin pesta, dia akhirnya sadar: Summer memang bukan untuk dia. Bukan dia.



Akhirnya: Tom nyeriusin arsiteknya, Summer NIKAH ma orang lain [!], Tom akhirnya bisa ngerelain Summer, dan… ketika Tom ngelamar kerja, dia ketemu cewek, dan sepertinya dia love at the first sight. She is… Autumn.


And the counts turn back into {1}… with autumn background… :D

Masi geje? Ya nonton aja deee! Menurut gua sih ok2 aja neh pilem. 8 dari 10 lah xp


Last Note:
Di sini lagunya asik-asik. Lagu soundtrack utamanya, Sweet Disposition, dibawain sama The Temper Trap. Dan FYI, band ini berasal dari Australia, dan vokalisnya orang Indonesia men! Salut dah! \m/

ciao .mawanz d'marvellou.

Baca Selengkapnya disini!

10 Things I Hate About You

Film lawas seh, 1999. Tapi penasaran ae, aku ngeliat juga :D
[spoiler alert!]

Awal ceritanya, Cameron (Joseph Gordon-Levitt) ngejar cewek sekolahnya, Bianca (Larisa Oleynik). Tapi, dia selamanya ga bisa ngajak kencan Bianca kalo kakaknya Bianca, Katarina (Julia Stiles), engga nge-date juga. So, dia buat rencana untuk ngebujuk orang lain agar mengencani Kat. Dia milih Patrick Verona (almarhum Heath Ledger). Tapi Patrick orangnya medeni, jadinya dia ga brani ngomong langsung. Dia pake jalan muter: bilang ke Joey (Andrew Keegan), si jutawan bodoh yang sama2 naksir Bianca, untuk nyuruh Patrick dengan membayarnya. Jadi begitulah rutenya: Cameron dan Joey sama2 ngejar Bianca dengan meminta tolong Patrick untuk ngedate Kat.

Ceritanya asik lah pokoknya. Apalagi film lama gitu, ada humor2 jayusnya (--“). Dan juga gimana Patrick yang mulanya ngejar Kat karena dibayar aja hingga akhirnya bener2 suka ma Kat dan Kat pun terpikat dengan Patrick. Ada yang lucu juga, pas Patrick nyanyi “Can’t Take My Eyes Off You” di lapangan bola pake paduan suara juga untuk ngerayu Kat :)). Sampe pas akhirnya, pas Patrick ketahuan kalo dia ngelakuin itu karena dibayar Joey, dan Patrick dah ngejelasin perasaannya ke Kat trus mereka sempet jauh2an gitu. Tapi ternyata Kat masi ga rela. Hingga akhirnya waktu pelajar bahasa, dia maju ke depan membacakan puisinya yang jadi judul film ini :D. ini isinya (dikutip dari subtitlenya [haha melaseee -_-]:

''I hate the way you talk to me
and the way you cut your hair.

''I hate the way you drive my car.
I hate it when you stare.

''I hate your big dumb combat boots
and the way you read my mind.

''I hate you so much it makes me sick.
It even makes me rhyme.

[ Sighs ] ''I hate it--
I hate the way you're always right.

''I hate it when you lie.

''I hate it when you make me laugh,
even worse when you make me cry.

''I hate it when you're not around
and the fact that you didn't call.

''But mostly, I hate the way
I don't hate you, not even close,

not even a little bit,
not even at all.''

Hehehe :D asik kan?
(nb: kalo diitung2 tu kayaknya ga pas 10.. lebih ya? CMIIW --")


ciao .mawanz d'marvellou.

Baca Selengkapnya disini!

Okay, this is twenty-ten

Hell-o Guys

Heel-o Girls

Hello Readers,
First of all, kita sudah hidup di tahun 2010, ga di 2009 lagi. Kemaren hari jum’at tuh ganti taunnya (--“). Tentu aja, orang-orang pada rame ngerayain taun baruan itu. Ada yang merconan, ada yang dugem, ada yang ehem-ehem (<-- sakit tenggorokan maksudnya), ada juga yang tidur (buat yang tidur, ga usa malu. Saya juga tidur kok). Tebak saya taun baruannya ngapain hayo? (<-- bodoh) bukan karena apa-apa. Yang ngajak keluar ada kok. Tapi entah mengapa saya ga tertarik dengan euforia-euforia seperti itu. Itu hanya sesaat. Lebih banyak sia-sianya. Tidur juga baik kok.

Dan… akhir taun 2009 kita cukup penuh duka. Dimulai dengan meninggalnya drummer Avenged Sevenfold, The Reverend alias James Owen Sullivan, disusul dengan guru bangsa kita, Gus Dur alias Abdurrahman Wahid, dan juga mantan menteri keuangan, Frans Seda. Semoga mereka diterima di sisiNya dan mendapatkan tempat yang pantas.

Oh ya, paragraph inti yang terakhir. Senin pertama 2010 akan diisi dengan UAS atau ujian akhir semester. (sepertinya) Modelnya berubah pek, anak kelas XI dicampur anak kelas X. Jadinya ga ada libur di jeda2 UAS x( . yasudah yang penting belajar aeh. Doakan saya ya :D . ntar saya doain juga. Hehe.

Hm… sepertinya post pertama di twenty-ten cukup segini aja. That’s all folks. See ya! :)

(diketik malming 02/01, baru diposting 04/01 -,-)

ciao .mawanz d'marvellou.

Baca Selengkapnya disini!