Monday 4 January 2010

Kurangi Baca Novel dan Nonton Film! --“

Hha, dari judulnya, harusnya anda bertanya-tanya, ada penelitian baru apakah yang menyuruh untuk kurangi baca novel dan nonton film? Jangan2 game memang lebih penting dari itu semua? :O

Sebenarnya tidak separah itu. Ini hanyalah postingan dari seorang anak manu’sia yang melakukan kesalahan (lebih tepatnya: perbuatan yang kurang benar) kecil, namun berakibat fatal, sehingga berpikiran pendek dengan menyimpulkan judul postingan ini --“.

Okay. So, what’s the point from this post?

Dari kebiasaan2 saya membaca novel, saya mendapatkan beragam cerita-cerita indah karangan sang penulis. Saking indahnya, atau mungkin saking banyaknya yang sudah dibaca (halah gaya --“), kadang2 di sekitar hidup saya, pikiran saya teracuni akan cerita2 itu. Berharap kejadian akan berlangsung seperti inilah, ato keheroikan tiba2 lah, ato omongan2 berat di tengah2 hari lah, kan itu novel beuudzzzz gitu loch. Seringkali berharap itu, ujung2nya ya kecewa. Ga mungkin bisa kayak gitu. 1 in 1000 lah kasarannya. Apalagi kalo sudah menyangkut kehidupan nyata, ato menyangkut hal-hal yang sangat mengena (duhh). Kecewanya bener2 kecewa kambing (halah bahasane -_-“). Kok bisa? Karena mengecewakan hal yang seharusnya ga perlu kecewa. Ga penting banget kan? Gileeeee –""""

Ini juga terjadi kalo saya nonton film. Ya kurang lebih sama lah. Film kan sedikit banyak merupakan perwujudan dari novel/cerita, paling engga skenario lah. Orang2 yang maen juga menghayati peran hanya untuk di film itu aja. Setelah itu? Ya balik normal orang2 masing2. It’s just an acting, not even a reality. Walaupun ada yang based on true story, itu pasti sudah ditambahi bumbu2 cerita sehingga hasil masakan filmnya ga karuan sesuai resepnya (halah ngalir ngodul -_-“). Belom lagi adegan2 yang menurut saya di realita itu hamper mustahal terjadi. Misalnya ada 2 orang ngomongin serius tentang persahabatan di tengah2 keramaian, trus tiba2 mereka pelukan. Wew meeeeen ! kalo sampe lo lo smwa, ato saya juga, ngeliat ada yang kayak gitu, pastikan ente sudah ganteng/cantik dan kemudian liat2 sekitar, dimana kameranya. Trus ente jalan lewat di belakangnya. Maka jadinya, selamat anda telah masuk film! Waakakakaka =))

1 hal yang akhirnya saya sadari adalah: Novel atau Film adalah karangan penulis atau sutradaranya. Dan karena karangan, hal ini tentu dicampuri oleh imajinasi masing2. Imajinasi mereka kan bisa aja dapet dari realita BURUK kehidupan (yang bisa jadi itu pengalaman hidup mereka, hhehe xp) dan berharap terjadi sesuatu yang menyenangkan menurut pikiran mereka. Karena mereka tidak mampu membuat itu jadi nyata, akhirnya mereka me-nyata-kan (welek pagg bahasane. Ganti --> to make it real) dengan membuat novel ato film. Bener kan? Bener kan?

Oke, mendinglah kalo novel ato film itu tentang suatu hal yang benar2 ga mungkin diwujudkan manusia, contohnya spiderman, Robocop, superman, de el el yang secara kenyataan it’s nearly impossible. Lha kalo novel filmnya tentang realita kehidupan, percintaan, persahabatan gitu? Okelah mungkin di pikiran pembuatnya, cerita bertemakan seperti itu tak kalah menarik. Tapi mereka menambahkan cerita-cerita yang adegannya itu jarang sekali terjadi di dunia nyata (seperti yang udah disebutin di atas –“). Seperti kata seorang kritikus film: “film kalo semakin dibuat mirip dengan kenyataan, maka akan semakin dinilai buruk”. Mungkin dalam kata2 ini konteksnya mengacu pada pembuatan film animasi yang berupa dimaksimal mungkin tak terlihat antara nyata dengan animasi. Tapi sedikit banyak kata2 itu bisa juga dikaitkan dengan hal ini. Akibat nyatanya ya saya ini (-_-). Pikiran saya teracuni. Arggghh! >_<

Tapi saya sendiri engga nolak kehadiran novel2 ato film2 itu seh. Cuma mungkin saya harus lebih me-manage pikiran saya. Tapi jalan cepetnya ya itu tadi: ngurangi baca novel ama nonton film -___-“ . nonton ama baca pas pikiran lagi bener2 fresh ga ada beban aja. Kalo pas ada beban tu bisa kecampur2 jadinya bebannya ga ilang2.

Yang penting: ambil manfaat dari baca novel dan nonton film tersebut. Okeh? Okeh dech. ;P

Yaaa sudah gitulah. Sekedar wacana dari saya. Kalo ada salah2 ya sori lo. Pis men. :D


ciao .mawanz d'marvellou.

No comments:

Post a Comment